Jumat, 05 Februari 2016

Latar Belakang Jamur 2

B.2. Jamur Non-edibel

Jamur non-edibel berarti jamur yang tidak bisa dikonsumsi dan kebanyakan beracun. Jamur non-edibel ini terbagi menjadi 2 macam, yaitu :


B.2.1. Jamur Obat
Jamur ini biasa digunakan dalam proses pengobatan dan upaya peningkatan kesehatan. Beberapa jenis jamur obat yang sudah dikenal luas adalah :
  • Jamur Reishi / Lingzhi (ganoderma lucidum dan ganoderma tsugae)
Jamur Lingzhi
  • Jamur Maitake (grifola frondosa)
  • Jamur Enokitake (flammulina velutipes)
  • Jamur Agaricus Blazei (agaricus subrufescens)

 Sedangkan jamur pangan yang bisa juga dijadikan jamur obat adalah :
  • Jamur Shiitake
  • Jamur Kuping
  • Jamur Merang
  • Jamur Tiram
  • Jamur Kancing (Champignon)

B.2.2. Jamur Beracun

Beberapa jenis jamur beracun berpenampilan mirip dengan jamur pangan, yang sering menyebabkan timbulnya kesalahan dalam pengidentifikasian.

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan hal tersebut di atas :


B.2.2.1. Jamur Kancing Amanita Phalloides vs Jamur Merang (Volvariella Volvacea)


Amanita Phalloides mengandung racun α-amanitin yang dapat menyebabkan kematian. Perbedaan keduanya terletak pada warna jejak sporanya, di mana jamur amanita berwarna merah muda dan jamur merang berwarna merah jambu.


B.2.2.2. Jamur Jack-O-Lantern (Omphalotus Olearius) vs Jamur Cantharelle (Cantharellus Cibarius)

Bentuk dan warna buah kedua jenis jamur ini sangatlah mirip. 


B.2.2.3. Asal Racun dan Gejala Keracunan Jamur

Kandungan racun pada jamur umumnya berasal dari senyawa racun yang dikandungnya secara genetik bawaan atau racun yang berasal dari kontaminasi lingkungan. Sifat racun yang ada secara genetik tidak akan berubah meskipun ditanam di tempat yang berbeda-beda. Faktor cemaran lingkungan yang mengkontaminasi jamur; seperti kontak langsung dengan pestisida, polusi udara , tanah, dan air yang berat, dapat menimbulkan efek racun meskipun pada kondisi normal jenis jamur tersebut termasuk jamur pangan dan lezat untuk dimakan. Hal ini terjadi karena jamur bersifat seperti spons (busa) yang akan menyerap dan menimbun zat asing atau racun pada tubuh buahnya.

Umumnya, gejala keracunan yang terjadi akibat mengkonsumsi jamur akan menimbulkan efek yang sangat instan pada area gastrotestinal (sistem pencernaan), yang akan disertai dengan rasa mual, muntah. Pengaruh racun dapat dicegah atau dihilangkan selama tidak terjadi komplikasi dengan terjadinya muntah. Pada kasus-kasus yang berat, racun akan masuk ke dalam aliran darah dan berpotensi merusak organ-organ tubuh bagian dalam seperti hati dan ginjal, yang akhirnya seringkali menyebabkan kematian.


B.2.2.4. Cara untuk Mengenali Jamur Beracun

Beberapa cara sederhana di bawah ini efektif untuk mengenali jamur beracun, yaitu :
  1. Topi atau tudung jamur berwarna mencolok, seperti biru, hitam, kuning terang, atau oranye.
  2. Baunya sangat menusuk, seperti telur busuk atau gas H2S
  3. Berkembang biak di tempat yang kotor
  4. Akan menyebabkan perubahan warna pada logam perak atau stainless steel bila dipotong
  5. Sangat lunak bila dimasak
  6. Rasanya pahit 
Sedangkan cara lainnya harus melalui serangkaian test toksisitas sebagai berikut :
  1. Koleksi semua bagian tubuh jamur dan jangan ada yang terlewat atau tertinggal
  2. Jika mengoleksi beberapa jenis jamur sekaligus, maka tiap jenis jamur harus ditempatkan secara tertutup dalam wadah terpisah untuk menghindari saling mengkontaminasi
  3. Sebelum mengidentifikasi tudung atau topi tubuh buah, sebaiknya ketahui dahulu jejak sporanya. Warna tudung jamur belum tentu sama dengan warna spora.
  4. Simpan jamur dalam lemari pendingin agar tetap segar
  5. Jika akan mencoba memakannya, sebaiknya dahulukan jenis jamur yang sudah dikenal
  6. Jika merupakan jenis baru, sebaiknya dikonsumsi sedikit dahulu dan lihat rasa, texture, dan efek fisiologis kita
  7. Sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahlinya untuk konfirmasi pengujian.


C. Nilai Gizi Jamur

Jamur memiliki nilai gizi tinggi dan mudah dicerna, dan tergambar sebagai berikut :
  1. Kandungan protein jamur sangat tinggi yang berupa asam amino esensial, yaitu 15-20% dari berat keringnya. 
  2. Rasio cerna jamur sekitar 34-89%.
  3. Kandungan air 85-89%.
  4. Kandungan lemak cukup rendah, yaitu 1.08-9.4% dari berat keringnya.

Perbandingan Kandungan Gizi Jamur Dengan Makanan Lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar